KARO - Pembangunan sistem penyediaan air minum (SPAM) jaringan perpipaan di Desa Tanjung Barus, Kecamatan Barusjahe, Kabupaten Karo mendapat penolakan dari warga Desa Sikab.
Alasan penolakan sejumlah warga terhadap program pemerintah yang bersumber dari dana alokasi khusus (DAK) Penugasan, karena warga Desa Sikab tidak ingin air dari desa mereka dialirkan ke Desa Tanjung Barus.
Sehingga, Selasa (03/10/2023) dilakukan rapat koordinasi forum komunikasi pimpinan daerah (Forkopimda) di Aula Kantor Bupati Karo, untuk membahas permasalahan yang terjadi.
Bupati Karo Cory Sebayang melalui Assisten II Setdakab, Mulianta Tarigan mengatakan jika pembangunan peningkatan SPAM jaringan perpipaan di Kecamatan Barusjahe sedang berlangsung atau dikerjakan.
"Namun ada kendala, warga Dusun Kabung Desa Sikab menolak jika air mereka dialirkan ke Desa Tanjung Barus. Padahal pembangunan SPAM jaringan perpipaan itu merupakan suatu sarana dan prasarana dalam penyediaan air minum masyarakat, " ujarnya.
Dia berharap, program pemerintah dapat terlaksana tanpa ada kendala demi kesejahteraan warga, terutama soal mendapatkan air bersih. Sebab air bersih merupakan kebutuhan primer yang paling dinomor satukan.
Baca juga:
Iwan Fals: Perubahan Bukan Pergantian
|
Menurut Camat Barusjahe Debora Br Karo, jika Forkopimca Barusjahe telah melakukan sosialisasi dan berusaha memberikan pemahaman terhadap warga. Namun warga Desa Sikab masih dengan kompak menolak air mereka disalurkan ke Desa Tanjung Barus.
"Sudah beberapa kali dilakukan pendekatan secara kekeluargaan. Itupun tetap masih ditolak warga. Karena belum ada solusi, kami dari Forkopimca harus sampaikan ke pemda agar bisa secepatnya mendapatkan solusi, " ujarnya.
Sementara, Kepala Desa Sikab mengatakan, sebelum dilaksanakan pembangunan. Pihak pemdesnya telah melakukan rapat dengan masyarakat. Awalnya dihasil rapat saat itu, warga setuju bila air yang bersumber dari desa mereka bisa disalurkan ke Desa Tanjung Barus.
"Namun disaat tibanya pembangunan, ada beberapa warga yang menolak. Itupun kami langsung lakukan musyawarah. Tak tahu apa yang terjadi, tiba-tiba warga bersikukuh menolak penyaluran air ke Desa Tanjung Barus tanpa ada alasan yang jelas, " ujarnya.
Dikatakannya lagi, ditengah pembangunan yang sedang berjalan ini. Mungkin ada pihak-pihak tertentu yang sengaja memprovokasi warga agar pekerjaan tersendat.
Disela-sela itu, Kepala Desa Tanjung Barus mengatakan warga Desa Sikab dan Desa Tanjung Barus masih memiliki hubungan kekeluargaan. "Untuk itu kami berharap, kedua warga desa agar tidak terprovokasi oleh pihak-pihak yang berusaha menggagalkan kegiatan pembangunan SPAM, " himbaunya.
Menanggapi hal tersebut, Kapolres Tanah Karo AKBP Wahyudi Rahman melalui Kabag Ops Kompol Abdi Abdullah didampingi Danramil 01/BJ Kapten Inf J Sembiring mengharapkan agar warga jangan melakukan upaya menghalang-halangi program pemerintah.
"Kami dari TNI/Polri meminta kepada pemdes Sikab untuk mendata siapa saja orang-orang atau warga desa yang mencoba melakukan upaya menghalangi program pemerintah, "tegasnya.
Dilanjutkannya, sumber air yang akan dibuat program pembuatan pipa air merupakan wilayah Kawasan Hutan dan tidak masuk dalam Registrasi Desa Sikab.
"Saya harap Kepala Desa Sikab melakukan sosialisasi lagi untuk menyampaikan bahwa sumber air berasal dari Kawasan Hutan. Supaya warganya tidak ada yang akan menolak, " imbuhnya.
Begitu juga dengan kepala desa dan warga Desa Tanjung Barus, agar jangan mudah terpancing emosi maupun terprovokasi dalam menyikapi masalah yang ada.
"Jangan terprovokasi, karena bisa merugikan desa dan warga sendiri, " pesan Kabag Ops Polres Tanah Karo Kompol Abdi Abdullah SH.
Tampaknya rapat tersebut dihadiri Wakil Bupati Theopilus Ginting, Kepala Bappeda Nasib Sianturi, Kadis PU Edu Sinulingga, masyarakat Desa Tanjung Barus dan Desa Sikab.
(Anita Theresia Manua)